Selasa, 29 Oktober 2019

Sari Tahu yang Hangatkan Pagi Hari

PAGI hari , perut tak selalu harus diisi nasi. Apalagi, kondisi perut habis kosong semalam.
   
Sebuah minuman hangat yang tak banyak ditemukan di kota atau daerah lain perlu Anda jajal kalau berada di Sidoarjo. Namanya Tauwa, asing ya di telinga.
   
PADUAN: Satu mangkuk Tauwa
Memang kalau di dengar ada nama tau alias tahu. Memang salah satu bahan utama minuman tersebut adalah bunga tahu. Warnanya putih.
   
Setelah itu akan ada kacang ijo dan guyuran air hangat jahe. Anda pun bisa memilih, pedas atau tidak. Minum Tauwa bakal terasa lezat jika ada cakue atau tepung goreng.
  
Salah satu tempat favorit minum Tauwa adalah Pak To. Buka sejak pagi, tempat ini langsung diburu para pembeli.
  
Penyajiannya di mangkok. Dua mangkok jika Anda lapar sudah sangat cukup membuat kenyang.
   
Gerobak Pak To di Gading Fajar
Jangan takut soal harga. Satu mangkok Tauwa tak sampai Rp 10.000. Cakuenya pun hanya Rp 1.000

LOKASI
Tauwa Pak To berada di Gading Fajar , Sumokali, Candi, Sidorjo. Dari Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Anda tinggal ke selatan terus hingga ujung. Posisinya di timur jalan. (*)

Onde-Onde yang Bertahan Belasan Tahun

GUGAH SELERA: Empat biji onde-onde Mbak Bawon.
NIAT hati ingin minum susu telor madu jahe (STMJ) di Bluru Kidul, Sidoarjo. Tapi, pada Minggu malam (27/10/2019) tersebut, penjual minuman pemulih tenaga tersebut tutup.
  
Tapi, sebuah pedagang di depannya menarik perhatian. Sepasang suami-istri menjual onde-onde.

Saat memasan, empat buah diletakan di piring kecil. Masih hangat karena baru diangkat dari penggorengan.

Ternyata, meski tempatnya sangat sederhana, onde-onde yang saya makan tersebut cukup populer. Paling tidak untuk wilayah Sidoarjo.

''Saya sudah 15 tahun jualan di sini,'' kata pemilik jualan Onde-Onde Mbak Bawon.

Saking larisnya, setiap hari, dia menghabiskan lebih lima kilogram tepung. Selain itu, mereka juga mempekerjakan lima orang.

''Kami juga punya cabang di daerah Sidokepung, Buduran (yang jaraknya sekitar lima kilometer),'' ungkapnya.

Dari segi harga, Onde-Onde Mbak Bawon tergolong murah. Satu porsi yang jumlahnya 11 biji dibanderol Rp 15 ribu.

LOKASI
Kalau ingin ke Onde-Onde Mbak Bawon, Anda harus menemukan jalan utama Yos Sudarso, Sidoarjo. Anda tinggal ke timur terus dan posisinya di selatan jalan.
(*)

Jumat, 25 Oktober 2019

Belut Besar yang Tetap Gurih

Tempat di mana Belut Bu Hadi di GOR Sudirman
SEJAK kecil, salah satu makanan yang bagi saya tak terlalu suka adalah belut. Dengan bentuknya yang kecil, tak jarang saya merasakan pahit.

    Bahkan, saat harus ke Surabaya karena pekerjaan, saya nyaris tak pernah makan hewan yang susah ditangkap dengan tangan biasa itu. Tapi, dua tahun, anggapan itu berubah.

    Seringnya berada di GOR Sudirman, Kertajaya, Surabaya, membuat saya sering  mendapat hidangan menu dengan lauk belut. Awalnya, saya mengira bentuknya juga kecil dan pahit.

    Ternyata, belut yang dihidangkan bentuknya besar dan rasanya gurih. Sambalnya pun tak terlalu pedas.

BEDA DENGAN BIASA: Menu belut dan sepiring nasi di Bu Hadi
    Yang jual pun tak jauh. Lokasinya masih di area GOR Sudirman. ''Kami menempati tempat ini sejak 2004. Jualan belutnya sih 2001 di pinggir jalan ,'' ungkap Hadi, pemilik Warung Belut Bu Hadi.

    Kedatangan pejabat negara, ungkap dia, membuat dia harus istirahat selama empat hari. Akibatnya, tak ada pemasukan selama rentang itu.

    ''Akhirnya, saya dan istri memutuskan mengontrak di sini,'' ucap lelaki yang ditinggal istrinya pada Ramadan 2019  atau tiga bulan sebelumnya.

    Meski namanya Warung Belut Bu Hadi, tempatnya, ujar Hadi, juga menjual beberapa menu lain. Salah satunya adalah lele.

    Harga yang ditawarkan pun cukup di kantong. Satu porsi tak sampai Rp 50.000. Itu sudah termasuk dengan minumnya. (*)

Ketupat Sayur Ala Kudus

KHAS: Sepiring lentog yang lezat
Jenang identik dengan Kudus, Jawa Tengah. Tapi, sebenarnya, ada makanan yang khas dan hanya ada di kota yang terdapat masjid legendaris tersebut.

Makanan apa itu? Lentog. Sangat aneh ya namanya. Namun, ketika kita memakannya, banyak  yang langsung terpikat.

Rasanya  nyaris sama dengan ketupat sayur. Ada lontong serta kuah bersantan.

'' Kalau di Kudus, nyarinya di daerah Tanjung Karang. Ada sentralisasi makanan tersebut,'' ungkau Ulin, salah satu warga Kudus.

Untuk lauknya, kita bisa memilih. Ketika penulis datang ke Tanjung Karang pada 17 Oktober 2019, ada bakwan dan juga sate telor puyuh. Soal harga, Anda tak perlu khawatir.

Ketika berdua, makan lentog plus lauk dan minum teh hangat tak lebih dari Rp 30 ribu. Jadi, kalau ke Kudus, ingatlah, Lentog harus dirasakan. (*)