Jumat, 08 November 2019

Taburan Kecap Saja Sudah Begitu Lezat

Tahu kecap dengan lopis di sampingnya.
MASA kecil penulis, makan nasi dengan taburan kecap sudah menjadi hal yang biasa. Namun, sudah lama tak merasakannya lagi.

Tapi,siapa sangka, ternyata bisa bertemu dengan makanan itu kembali. Bukan di rumah ibu yang ada di Solo, Jawa

Namun di sebuah kota yang bisa dihitung dengan jari yang pernah penulis datangi. Kota itu adalah Blitar, Jawa Timur.

Ajakan teman makan tahu kecap membuat penasaran. Ternyata orang Blitar menyebutnya tahu lontong.

Saat dimakan, lauknya pun sangat pas. Telor asin. Perut yang lapar  membuat lahap menyantap.


Apalagi, setelah makan tahu kecap, ada lopis. Taburan gula jawa dan parutan kelapa membuat perut terisi penuh.
   
LOKASI
JIKA Anda menemukan Stadion Soeparijadi, berarti tak perlu pusing-pusing. Lokasinya ada di depan pas. Cari warung yang ramai pembelinya.


Tak terbayangkan bahwa makanan yang sangat sederhana itu menjadi salah satu favorit disantap. Bukan hanya warga Kota Blitar tapi juga para pendatang dan juga wisatawan. (*)

Beda Daerah, Rasa Nyaris Sama

Minuman pleret khas Blitar
SEBUAH tulisan prelet di depan Stadion Soeprijadi, Kota Blitar, Jawa Timur, menggugah rasa penasaran.Penulis hanya tahu tulisan tersebut ada di Solo, Jawa Tengah.

Ya, pleret adalah sebuah makanan dari tepung yang dimasukan di dalam minuman bersantan. Ada juga di dalamnya dawet dan gula jawa.

Saat didatangi, sang penjual mengaku minuman tersebut adalah khas Blitar. Adanya di kota dan bukan di kabupaten. Blitar sendiri memang terdiri dari wilayah.

Saat dimakan, rasa pleret di Blitar dan Solo nyaris tak jauh berbeda. Gurih menjadi rasa utama.

 Harganya pun cukup sekali buat kantong Anda. Berapa? Anda cukup bayar Rp 4 ribu.

LOKASI
Penjual pleret di Kota Blitar ada di depan Stadion Soeprijadi. Hanya satu-satunya yang ada di tempat tersebut. (*)

Senin, 04 November 2019

Mencari ''Surga'' di Dekat Exit Tol Sidoarjo

KATA surga tentu membuat bayangin orang akan hal-hal yang indah. Sebuah nama yang sama bisa ditemukan di muka bumi. Tepatnya di Sidoarjo, Jawa

Namun, jangan berandai-andai yang lebih. Tempat yang ada di Kota Udang, julukan Sidoarjo, tersebut adalah Nasi Surga.

Ternyata Nasi Surga diambil dari menu yang jadi andalan tempat yang ternyata pusat jajanan serba ada (pujasera) di Perumahan Taman Pinang itu. Ini pinter-pinternya menamai makanan itu.

Nasi Surga ternyata selain nasi adalah tahu, tempe, dan sambal. Bisa juga orang menyebutnya penyetan.

Di pujasera yang rapi dan bersih itu, menjual banyak menu. Selain Nasi Surga, makan-makanan khas juga tersedia. Mulai dari Soto Madura hingga Nasi Goreng.

Untuk harga, meski tempatnya elegan, kocek Anda tak akan tergerus.  Banderolnya standar.

LOKASI

Tempat Nasi Surga di Sidoarjo
Nasi Surga ada di Perumahan Taman Pinang. Dari pintu keluar Tol Sidoarjo, hanya butuh sekitar 15 menit. Dari pintu keluar, Anda tinggal lurus dan ada bundaran kemudian belok ke selatan. Pujasera Nasi Surga ada di timur jalan. (*)

Selasa, 29 Oktober 2019

Sari Tahu yang Hangatkan Pagi Hari

PAGI hari , perut tak selalu harus diisi nasi. Apalagi, kondisi perut habis kosong semalam.
   
Sebuah minuman hangat yang tak banyak ditemukan di kota atau daerah lain perlu Anda jajal kalau berada di Sidoarjo. Namanya Tauwa, asing ya di telinga.
   
PADUAN: Satu mangkuk Tauwa
Memang kalau di dengar ada nama tau alias tahu. Memang salah satu bahan utama minuman tersebut adalah bunga tahu. Warnanya putih.
   
Setelah itu akan ada kacang ijo dan guyuran air hangat jahe. Anda pun bisa memilih, pedas atau tidak. Minum Tauwa bakal terasa lezat jika ada cakue atau tepung goreng.
  
Salah satu tempat favorit minum Tauwa adalah Pak To. Buka sejak pagi, tempat ini langsung diburu para pembeli.
  
Penyajiannya di mangkok. Dua mangkok jika Anda lapar sudah sangat cukup membuat kenyang.
   
Gerobak Pak To di Gading Fajar
Jangan takut soal harga. Satu mangkok Tauwa tak sampai Rp 10.000. Cakuenya pun hanya Rp 1.000

LOKASI
Tauwa Pak To berada di Gading Fajar , Sumokali, Candi, Sidorjo. Dari Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Anda tinggal ke selatan terus hingga ujung. Posisinya di timur jalan. (*)

Onde-Onde yang Bertahan Belasan Tahun

GUGAH SELERA: Empat biji onde-onde Mbak Bawon.
NIAT hati ingin minum susu telor madu jahe (STMJ) di Bluru Kidul, Sidoarjo. Tapi, pada Minggu malam (27/10/2019) tersebut, penjual minuman pemulih tenaga tersebut tutup.
  
Tapi, sebuah pedagang di depannya menarik perhatian. Sepasang suami-istri menjual onde-onde.

Saat memasan, empat buah diletakan di piring kecil. Masih hangat karena baru diangkat dari penggorengan.

Ternyata, meski tempatnya sangat sederhana, onde-onde yang saya makan tersebut cukup populer. Paling tidak untuk wilayah Sidoarjo.

''Saya sudah 15 tahun jualan di sini,'' kata pemilik jualan Onde-Onde Mbak Bawon.

Saking larisnya, setiap hari, dia menghabiskan lebih lima kilogram tepung. Selain itu, mereka juga mempekerjakan lima orang.

''Kami juga punya cabang di daerah Sidokepung, Buduran (yang jaraknya sekitar lima kilometer),'' ungkapnya.

Dari segi harga, Onde-Onde Mbak Bawon tergolong murah. Satu porsi yang jumlahnya 11 biji dibanderol Rp 15 ribu.

LOKASI
Kalau ingin ke Onde-Onde Mbak Bawon, Anda harus menemukan jalan utama Yos Sudarso, Sidoarjo. Anda tinggal ke timur terus dan posisinya di selatan jalan.
(*)

Jumat, 25 Oktober 2019

Belut Besar yang Tetap Gurih

Tempat di mana Belut Bu Hadi di GOR Sudirman
SEJAK kecil, salah satu makanan yang bagi saya tak terlalu suka adalah belut. Dengan bentuknya yang kecil, tak jarang saya merasakan pahit.

    Bahkan, saat harus ke Surabaya karena pekerjaan, saya nyaris tak pernah makan hewan yang susah ditangkap dengan tangan biasa itu. Tapi, dua tahun, anggapan itu berubah.

    Seringnya berada di GOR Sudirman, Kertajaya, Surabaya, membuat saya sering  mendapat hidangan menu dengan lauk belut. Awalnya, saya mengira bentuknya juga kecil dan pahit.

    Ternyata, belut yang dihidangkan bentuknya besar dan rasanya gurih. Sambalnya pun tak terlalu pedas.

BEDA DENGAN BIASA: Menu belut dan sepiring nasi di Bu Hadi
    Yang jual pun tak jauh. Lokasinya masih di area GOR Sudirman. ''Kami menempati tempat ini sejak 2004. Jualan belutnya sih 2001 di pinggir jalan ,'' ungkap Hadi, pemilik Warung Belut Bu Hadi.

    Kedatangan pejabat negara, ungkap dia, membuat dia harus istirahat selama empat hari. Akibatnya, tak ada pemasukan selama rentang itu.

    ''Akhirnya, saya dan istri memutuskan mengontrak di sini,'' ucap lelaki yang ditinggal istrinya pada Ramadan 2019  atau tiga bulan sebelumnya.

    Meski namanya Warung Belut Bu Hadi, tempatnya, ujar Hadi, juga menjual beberapa menu lain. Salah satunya adalah lele.

    Harga yang ditawarkan pun cukup di kantong. Satu porsi tak sampai Rp 50.000. Itu sudah termasuk dengan minumnya. (*)

Ketupat Sayur Ala Kudus

KHAS: Sepiring lentog yang lezat
Jenang identik dengan Kudus, Jawa Tengah. Tapi, sebenarnya, ada makanan yang khas dan hanya ada di kota yang terdapat masjid legendaris tersebut.

Makanan apa itu? Lentog. Sangat aneh ya namanya. Namun, ketika kita memakannya, banyak  yang langsung terpikat.

Rasanya  nyaris sama dengan ketupat sayur. Ada lontong serta kuah bersantan.

'' Kalau di Kudus, nyarinya di daerah Tanjung Karang. Ada sentralisasi makanan tersebut,'' ungkau Ulin, salah satu warga Kudus.

Untuk lauknya, kita bisa memilih. Ketika penulis datang ke Tanjung Karang pada 17 Oktober 2019, ada bakwan dan juga sate telor puyuh. Soal harga, Anda tak perlu khawatir.

Ketika berdua, makan lentog plus lauk dan minum teh hangat tak lebih dari Rp 30 ribu. Jadi, kalau ke Kudus, ingatlah, Lentog harus dirasakan. (*)

Senin, 09 Januari 2017

Olahan Bandengnya Nomor Wahid

Toko Majapahit yang tak banyak berubah
SIDOARJO terkenal dengan makanan khasnya, bandeng. Semua dikarenakan tempat daerah tersebut yang dekat dengan laut.

Dibandingkan bahan olahan lain, bandeng menjadi komoditi andalan. Meski, dari laut tersebut ada beratus bahkan beribu hasil alam dari sana.

 Tak heran jika di Sidoarjo juga banyak tempat untuk mengolahnya bandeng menjadi makanan siap saji atau siap makan. Namun, di antata tempat penjual bandeng olahan,yakni Toko Majapahit.

Menu otak-otak yang jadi andalan
Dibandingkan dengan toko-toko lain di sekitarnya, Toko Majapahit mungkin kalah. Tempatnya yang sederhana bisa menjadi membuat pembeli, khususnya luar kota enggan singgah.

Namun, bagi warga Sidoarjo yang paham akan rasa dan kelezatan, mereka memilih membeli bandeng dan olahannya di Toko Majapahit. Apalagi, toko yang diambil dari nama yang sama dengan jalan di depannya tersebut sudah berdiri sejak 1973. Sehingga, dari segi pengalaman, Toko Majapahit unggul jauh dibandingkan toko-toko sejenis.

 Salah satu andalannya selain bandeng bakar adalah otak-otak bandeng. Di sini bukan berarti otak bandeng yang diolah. Tapi, dagin bandeng diolah dicampur dengan beberapa bumbu-bumbu alami.
Rasanya bisa membuat Anda ketagihan. Bandeng yang asin bisa menjadi pedas.

Dari segi harga sangat dijangkaukantong.Di Toko Majapahit, Otak-Otak Bandeng dijual dengan harga Rp 35.000. Dijamin, kalau Anda hanya membeli satu pasti kurang.

LOKASI
Toko Majapahit sesuai namanya berada di Jalan Mojopahit Sidoarjo. Dari arah Surabaya, toko ini berada di kanan jalan. Untuk menjangkaunya, Anda harus putar balik.

Sedangkan kalau dari Malang, ada di kiri. Anda bisa langsung parjir di depan toko.
 Jangan keliru dengan toko sejenis yang ada di Jalan Majapahit. Tokonya memang tak seberapa besar,namun soal rasa, khususnya masakan bandeng, Toko Majapahit bisa disebut nomor satu. (*)