Kamis, 28 Mei 2015

Semua Rasa Saling Melengkapi

Campuran di piring

BIASANYA warung atau resto yang rama, ada papan besar di depan. Di situ ditulis nama warung atai resto.

Bahkan, ada yang menambahi menu masakan spesial yang menjadi andalan. Tapi, ada yang ada di kawasan Ketintang, Surabaya, ini lain.

Sebuah warung dengan gerobag diserbu para pembali. Bahkan, hampir 10 tahun, tempat tersebut selalu isi dengan pembeli.

Menu yang dijual di gerobab itu hanya gado-gado. Si penjual pun hanya ingin warungnya disebut warung gado-gado Pak Dul.

Sekilas memang gado-gado Pak Dul sama dengan gado-gado khas Surabaya lainnya. Ada tahu, telor ayam, ataupun juga daun selada. Itu masih ditambah dengan emping dan juga kerupuk udang.

Namun, saat ada di mulut, rasanya sungguh lezat. Paduan bahan yang diolah Pak Dul sepertinya saling mengisi.

Belum lagi sambalnya. Seolah ingin menjadi pembeda dengan bahan lain.

Mau tau harganya? Gado-gado Ketintang hanya dijual Rp 8.000 tiap porsinya. Kalau menu jumbo, Anda tinggal menambah Rp 2.000 jadi total Rp 10.000

LOKASI
Gerobak Pak Dul
Warung Gado-Gado Pak Dul ada di pertigaan Ketintang ke kampus Universitas Negeri Surabaya (Unes). Dari Jalan protokol Surabaya, Ahmad Yani, Anda belok sebelum Royal Plaza.

Berjalanlah terus setelah melewati rel kereta api. Nah, setelah ada makam di sebelah kanan, Anda akan menemukan pertigaan yang jika belok kiri akan ke kampus Unesa. Warung Pak Dul tepat ada di sebelah kanan pertugaan.  Ada sebuah meja besar yang memberi kita kesempatan untuk makan di situ. (*)

0 comments:

Posting Komentar